Minggu, 18 Desember 2016

Kakak, Tolong Selamatkan Lautku

Halo kakak!
Namaku Sekar, umurku baru empat tahun..
Aku tinggal di Kampung Akuarium. Sebuah tempat paling indah, tempat kelahiranku. Tapi kak, kata mereka orang-orang besar, kampungku sudah tidak ada di daftar di kelurahan? Benar itu, kak? Lalu dimana aku berada, kak?

Kakak...
Sekarang aku tidur diatas puing-puing bangunan, bersama teman-temanku, Akbar, Rizki, Ratih, dan lainnya. Untungnya masih ada orang baik hati memberi tenda untuk tempat aku dan teman-teman tidur. Walaupun angin laut menerpa kencang di malam hari.

Kakak, bagaimana di kota sana? Menyenangkan ya bisa tidur didalam kamar dan berselimutkan kain hangat. Untuk mandi pasti kakak nggak kesulitan air ya? Aku dan teman-teman harus berbagi air karena air bersih sudah susah disini.

Kakak, kapan aku bisa tidur dengan nyaman ya? Tiap malam aku kedinginan.

Kakak, berapa lama lagi aku dan teman-teman menikmati kerasnya puing bangunan sebagai alas tidur kami?

Di kota untuk makan dan mencari rupiah sepertinya mudah ya, kak? Sekolah pun kakak bisa setinggi itu...

Mencari ikan saja kini sulit. Ayah tidak bisa lagi mencari ikan di laut karna ikan-ikan sudah pergi jauh.

Kakak, sedikit lagi aku mau masuk sekolah TK. Tapi bangunan TK di kampungku sudah digusur. Aku ingin sekali bersekolah.

Kakak, reklamasi di kampungku sempat dihentikan, lalu dilanjutkan kembali. Ayah ibuku bersusah payah menuntut keadilan. Tapi rasanya tak akan ada keadilan untuk rakyat kecil.

Kakak, tolong selamatkan laut kami, laut kita, laut Indonesia...

0 komentar:

Posting Komentar