Kamis, 02 Februari 2017

Hitam - Putih


Gambar: pixabay.com



Kehidupan ini seperti koin, memiliki dua sisi. Angka dan gambar. Dunia dan akhirat. Baik dan buruk. Hitam dan putih.

Bagiku di kehidupan ini hanya ada dua jenis manusia; orang yang melakukan kebaikan, dan orang yang melawan kebaikan. Kegelapan itu hadir karena hilangnya cahaya terang. Lalu kita ini termasuk yang mana?




Pagi ini dalam perjalanan menuju tempat piknik di sebuah taman di Ibu Kota, saya menyimak percakap tiga wanita di dalam angkutan umum. Seorang nenek berusia sekitar 80 dan dua orang ibu-ibu. Awalnya mereka membicarakan soal rahasia awet muda nenek usia 80, memasak nasi tanpa menggunakan magic com. Kemudian pembicaraan mengarah pada cerita mereka tentang anak dan menantu mereka. Terdengar seperti menguping? Bagaimana saya tidak dengar? Di dalam angkutan umum yang kecil kami duduk berhadapan tanpa hiburan. Jadilah menyaksikan percakapan ketiga wanita itu adalah suatu hiburan dan pelajaran buatku.

Salah seorang dari ketiga wanita itu memulai cerita bagaimana kehidupan anak dan menantunya. Dulu saat anaknya kecil, ia yang mengatur anaknya. Tapi kini, ia yang diatur anaknya. Wanita lainnya menyahuti. Lalu lanjut cerita oleh wanita satunya lagi, kalau ia tidak berani menegur menantunya. Alasannya simpel. Ia takut menantunya tidak suka ditegur dan mengadu pada anaknya. Apa yang dilakukan anaknya nanti? Saya tidak tahu. Jadi wanita itu memilih diam dan melakukan pekerjaan rumah anaknya sendiri. Wanita lainnya menanggapi hal yang sama.

Sepintas saya pikir itu hal biasa. Curhatan perkumpulan ibu-ibu. Tapi entah kenapa percakapan wanita-wanita parah baya itu terus menyangkut di pikiran saya. Kemudian saya mulai berpikir.

Jika saya menjadi seorang menantu, saya berbuat salah tapi mertua tidak menegur. Mungkin kesalahan itu akan saya ulangi kembali. Lalu saya ulangi kembali, terus, sampai kesalahan itu menjadi kebenaran.

Jika saya yang menjadi mertuanya, dan saya hanya diam melihat kesalahan. Itulah yang terjadi. Kesalahan itu menjadi kebenaran. Keburukan adalah hal biasa dan semua kebaikan isinya adalah keburukan. Ini artinya kehidupan hanya memiliki satu sisi saja. Apa itu yang akan terjadi?

"....  sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui..."
— Q.S. Al Anfal: 53

Keburukan terjadi karna diamnya orang-orang baik. Masih ada kesempatan untuk merubahnya. Hidup seperti hitam dan putih sudah takdir Allah. Tapi manusia sendiri yang memilih apakah hidupnya akan diisi hitam semua atau putih semua.


Bekasi, 2 Februari 2017
#30DWCJilid4 hari ke-2

0 komentar:

Posting Komentar