Senin, 01 Juni 2015

Menginspirasi Tanpa Batas, Bangun Semangat Totalitas

JAKARTA, PKMF MIPA 2015 (2) - Villa Maria Sonak, Desa Cipari, Cisarua, Bogor, Jum'at, (29/5), para peserta sampai di desa Cipari pada Jum'at malam sekitar pukul 23. Kami berkumpul dihalam sebuah supermarket. Setelah diberi sedikit pengarah oleh Kak faik kami melanjutkan perjalan dengan jalan kaki menu Villa Maria Sonak. Sebelumnya sesudah sholat maghrib di Masjid Nurul Irfan, UNJ, kami berkumpul untuk makan malam lalu bergegas pergi ke lokasi PKMF 2. Ada yang menaiki bis dan ada pula yang naik Comuter Line. Sesampainya di villa kami disuguhkan minuman teh hangat. Lalu kami mengisi presensi kehadiran dan mengumpulkan barang bawaan yang telah ditugaskan kepada panitia. Setelah itu kami diinstruksikan untuk tidur.

Sabtu, (30/5), sekitar pukul 2 pagi peserta dibangunkan untuk melaksanakan sholat sunnah tahajjud, tilawah, dan kultum oleh beberapa orang peserta laki-laki. Dilanjutkan sholat subuh berjama'ah dan mentoring organisasi bersama mentor yang telah ditentukan. Mentari pagi mulai bangun dari singgasananya dan kami pun berolahraga bersama-sama dengan panitia juga. Setelah olahraga kami diinstruksikan bersih-bersih, lalu makan pagi. Setelah sarapan peserta melaksanakan sholat dhuha dan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil wawancara per kelompok, selanjutnya materi mengenai "Negosiasi" oleh kak Irvandi, Wakil ketua BEM UNJ 2015-2016, yang dimoderatori oleh kak Habib. Berikut rangkuman materinya:
 Menurut KBBI, negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding antara beberapa pihak. Negosiasi dilakukan untuk mencapai tujuan dan kepentingan/kesepakatan bersama dan untuk kepentingan bangan orang.  
 @ Level situasi negosiasi sebagai berikut:
1. Top Level
2. Equivalent Level, yang didalamnya terdapat:
- personal negosiasi
- tim negisiasi
- forum negosiasi
- publik negosiasi
3. Grassroot Level
 @ Syarat-syarat menjadi negosiator yang baik:
- terpercaya
- percaya diri
- menguasai substansi
- mengusai tekhnik komunikasi
 @ Persiapan-persiapan untuk negosiasi:
- mental
- perencanaan
- pemahaman terhadap tujuan goal setting.
 Setelah mendapatkan materi, peserta ditugaskan untuk simulasi negosiasi. Simulasi dilakukan berdasarkan kelompok lalu diberitahu kepada siapa harus bernegosiasi. Ada yang bernegosiasi kepada anak-anak, pemuda, ibu-ibu, dan bapak-bapak. Hasil negosiasi ada yang mendapatkan Al-Qur'an, sendal, kardus, dsb. 

 Sekitar pukul 12 dan memasuki waktu dzuhur, peserta melaksanakan shalat berjamaah dan menjamak sholat lalu kemudian makan siang. Setelah makan peserta diberitahu akan diberi tugas Program Kerja Nyata (PKN), peserta berdiskusi memgenai bagaimana rancangan acara PKN tersebut. PKN diketuai oleh Taofik Hidayat. Kemudian panitia mengajak peserta ice breaking untuk menghilangkan penat sejenak. Ice breaking yang seru membuat peserta gembira. Setelah ice breaking peserta diminta untuk menuju lapangan di belakang villa. Di sana kami membentuk lingkaran, dan panitia acara berada ditengah. Manajemen konflik, itu yang kami lakukan. Mengevalusi diri terhadap kegiatan PKMF ini. Di sela-sela kegiatan tersebut ada kabar mengharukan. Kelompok 7 mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari Ketua DKT Masji tersebut karena telah membantu membersihkan masjid Al-Ikhlas saat simulasi negosiasi.

 Senja pun terbit pertanda memasuki waktu maghrib. Peserta diinstruksikan bersih-bersih diri dan sholat magribh dijamak berjamaah. Setelah sholat maghrib peserta makan malam. Kemudian sesi materi mengenai "Pergerakan Mahasiswa 2 (Gerakan Pemuda)" oleh kak Dipta, mantan Komamdan Green Force dan Wakil ketua BEM UNJ 2014-2015, yang dimoderatori kak Faik. Berikut rangkuman materinya:
 • Aksi ada 3:
1. Aksi sosial
2. Aksi intelektual
3. Aksi turun kejalan
 • Tridharma perguruan tinggi:
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian masyarakat
Aksi dan Tridharma perguruan tinggi itu saling berkaitan. 
 4 rukun pemuda yaitu; iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda. Karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlas adalah hati yang bertaqwa, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
 Sejarah Gerakan Mahasiswa
• Pra Kemerdekaan
1. angkatan 1908 (era perintis)
2. angkatan 1928 (era penggerak)
3. angkatan 1945 (era kemerdekaan Indonesia)
• Pasca Kemerdekaan:
1. 1966: tritura
2. 1974: malari
3. 1978: NKK/BKK
4. 1990: penghapusan NKK/BKK
5. 1998: reformasi
6. 2001: pemakzulan gusdur
  Kak Dipta juga memutarkan video-video mengenai pergerakan mahasiswa dari era terdahulu, era reformasi hingga aksi21 mei 2015.

 Setelah materi dari kak Dipta yang berakhir sekitar pukul 21 lewat, peserta makan malam. Kemudian mengadakan pagelaran PKM dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan PKM kelompik masing-masing. Penilaian berdasarkan bintang-bintang yang telah diberikan panitia. Sekitar pukul 23 kegiatan selesai dan kami diinstruksikan untuk istirahat karena masih banyak agenda esok harinya.

Minggu, (31/5), sekitar pukul 2 pagi peserta dibangunkan untuk melaksanakan kegiatan outbond. Outbond laki-laki bertempat diluar villa dan outbond perempuan di lapangan belakang villa. Dalam outbond tersebut ada beberapa pos. Peserta dari tiap kelompok yang sudah ditentukan harus memerankan si buta, si pincang, si tuli, dan si bisu. Dari keseluruhan permainan outbond tersebut banyak sekali ilmu yang bisa dipetik untuk bekal dalam keorganisasian. Kita harus percaya pada pemimpin, dalam organisasi pasti ada pahit dan manisnya dan itu harus dijalani, menyatukan kekompakkan, dan bagaimana mengatur strategi yang baik. Setelah outbond peserta shalat subuh berjamaah kemudian tilawah di kamar masing-masing. Kemudian kami diberi roti dan susu sebagai pengganjal. Setelah itu bergegas menuju aula untuk menyimak materi kembali mengenai "Manajemen Aksi" oleh Kak Dipta, berikut rangkumannya:
 Aksi tidak dilakukan begitu saja, sebelum aksi ada kajian-kajian mengebai isu terkait. Ketika aksi intelektual dinilai kurang makan akan diadakan aksi turun kejalan. Sebelum aksi ada pencerdasan dan agitasi masa terlebih dahulu.
 > Perangkat aksi:
- Jend lap
- koor lap
- orator
- agitator
- negosiator
- humas
- border
- dokumenter
- medis
- logistik
- tim kreatif
 > Pasca Aksi
- evaluasi acara
- follow up aksi
- evaluasi media
- advokasi
 > Trik dan Tips
- angle foto
- kalimat poster
- uniform
- propaganda
- pers release
- yel-yel/lagu
- symbolized
- aliansi taktis
- menghadapi wartawan

 Setelah materi selesai kami diinstruksikan untuk melakukan simulasi aksi namun sebelumnya sarapan terlebih dahulu. Simulasi aksi terdiri dari 2 sesi. koor lap oleh Taofik dan koor lap wanita oleh Ningrum. Agitator sesi 1 oleh kak Andre, sesi 2 oleh Muzakki. Orator sesi 1 ada Andri, Mahmud, Shabrina dan. Orator sesi 2 ada Faqi, Firman, Aprill, kak Azka, dan teatrikal oleh tim kreatif. Sesi 1 berakhir ricuh dengan seorang korban luka ringan. Sesi 2 lebih lama dan ada aksi tandingan dan berakhir lebih ricuh hingga negosiator Sigit dan kak Kamal dipenjara atas pencemaran nama baik (hanya simulasi). Saat evaluasi simulasi aksi banyak sekali kejadian seru, menegangkan, dan lucu. Pada simulasi aksi diberikan kondisi terburuknya agar tidak kaget saat benar-benar turun ke jalan nanti.

 Sekitar pukul 11 lewat kami istirahat sejenak dan mulai memasuki waktu dzuhur. Setelah sholat dzuhur dijamak berjamaah kami berdiskusi dan briefing untuk kegiatan PKN. PKN dimulai sekitar pukul setengah 1 siang yang diawali dengan agitasi. PKN yang peserta lakukan terdiri dari 2 yaitu; pemberdayaan anak-anak, mengedukasi anak mengenai sampah yang targetnya adalah anak-anak, dan motivasi pendidikan tinggi, menyadarkan masyarakat sekitar mengenai urgensi pendidikan tinggi yang targetnya adalah remaja dan para orang tua. Warga yang datang ternyata melebihi target perkiraan awal bahkan mencapai dua kali lipat, namun itu menjadi semangat lebih untuk kami panitia PKN. Semua berjalan lancar dan menyenangkan karna para panitia PKN merasa terhibur dengan kehadiran adik-adik dari desa Cipari tersebut. Setelah PKN selesai kami makan siang sekitar pukul 15. Lalu diinstruksikan untuk packing dan bersih-bersih kamar. Setelah itu ada sedikit pesan-pesan dari panitia juga pengumuman PKM dengan nilai tertinggi yaitu dari kelompok 7. Setelah itu sesi foto bersama. Sekitar pukul 17 sore panitia dan peserta pulang menaiki tronton-tronton yang disewa. Kami pulang menuju kampus timur, namun ada pula yang turun ditengah perjalanan.

 Banyak sekali ilmu bermanfaat, pengalaman berharga, dan teman-teman baru yang saya dapatkan di PKMF ini. Alhamdulillah satu lagi nikmat yang Allah beri untuk saya. Ini akan menjadi sebuah pelajaran besar untuk saya dalamenjalani hidup dan dalam keorganisasian. PKMF ini akan menjadi langkah lanjutan dari jalan perjuangan saya. Sampai bertemu di jalan juang para pembaru peradaban.
 (ARA)
-----------------------------------------
#PKMFMIPAUNJ2015
#MENGINSPIRASI TANPA BATAS BANGUN SEMANGAT TOTALITAS





Minggu, 24 Mei 2015

Apa Kabar Pendidikan Indonesia?

JAKARTA, PKM FMIPA 1 - Ruang 3.6 - 3.7, gedung FMIPA, Kampus Timur UNJ, Sabtu, (23/5), acara dimulai sekitar 10.00. MC oleh kak Zidni dari Biologi 2013. Dibuka dengan membaca basmalah dan pembacaan ayaut suci Al-Qur'an oleh Muzakki dari Matematika 2014. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kecil mengenai alasan para peserta mengikuti PKM FMIPA ini. Ada yang menjawab untuk mencari pengalaman, sebagai proses pendidikan, dan untuk mencari ridho Allah semata.

     Selanjutnya materi oleh kak Ferly Ferdyant, S.E-yang pernah diamanahkan sebagai Kepala Departemen Pendidikan BEM UNJ periode 2014-2015- mengenai "Pendidikan "Kontemporer" yang dimoderatori oleh kak Habib dari Fisika 2013.
Sebelum memulai, kak Ferly menyebutkan betapa pentingnya mahasiswa mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa pada ranah Fakultas (PKMF), karena PKMF merupakan salah satu tahap untuk mencapai cita-cita yang diharap oleh UNJ yaitu “building future leader”, membangun pemimpin masa depan yang akan menggantikan para pemimpin masa kini yang dzolim.

     Pendidikan merupakan indikator untuk melihat kualitas beberapa aspek dari suatu negara, yaitu aspek Sumber Daya Manusia (SDM), aspek daya intelektual, dan aspek karakter serta moralitas suatu negara. Kak Ferly sedikit membahas tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang di mana semua orang dari berbagai negara di ASEAN bebas untuk melakukan transaksi jual beli bahkan menanam modal di Indonesia dengan syarat yang tak lagi serumit dulu. Jika pendidikan Indonesia yang masih seperti ini, apakah Indonesia siap menghadapi MEA?

     Disinggung pula realita kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia menempati urutan ke 64 dari 120 negara di dunia, dan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kurang lebih 1,8 juta anak Indonesia putus sekolah setiap tahunnya. Sungguh membuat hati ini ‘mencelos’. Padahal dunia pendidikan mendapat anggaran 20% dari anggaran negara yaitu ± 408 milyar per tahunnya, sungguh bukanlah nominal yang sedikit untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Lantas, kemanakah jumlah sebanyak itu?

     Apa kabar pendidikan Indonesia saat ini? Pendidikan Indonesia tidak luput dari peran seorang guru yang memberikan ilmunya kepada para peserta didiknya. Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen no. 14 Tahun 2005, tugas utama guru dan dosen adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya, namun realitanya pendidik hanyalah sekedar mengajar saja.

     Realita selanjutnya ialah adanya ‘Tragedi Nol Buku’ yaitu rendahnya minat budaya membaca anak Indonesia. Mereka lebih tertarik untuk bermain dan bercengkrama dengan gadget  mereka dibanding dengan membaca sebuah buku. Kemajuan teknologi yang semakin canggih justru membuat minat anak Indonesia membaca yang semakin rendah.

- Kuliah 5 Tahun -
menurut Permendikbud no.49 Tahun 2014 tentang standar nasional Perguruan Tinggi, mahasiswa harus menuntaskan perkuliahannya selama 4-5 tahun untuk jenjang S1. Hal ini sangatlah tidak bisa dibenarkan. Karena mahasiswa yang mengambil bidang saintek tidak akan bisa disamakan dengan mahasiswa pada bidang soshum. Tingkat kerumitan antar keduanya pun berbeda. Lalu, apakah bisa disamakan antar semua Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia? Apakah sama kualitas sarana dan prasarana antara Perguruan Tinggi di Ibu Kota dengan di kota terpencil? Apakah sama kualitas pengajar (dosen) dari semua perguruan tinggi? Bahkan dalam satu Perguruan Tinggi yang berbeda fakultas, jurusan pun tidak lah bisa disama ratakan seperti itu. Lantas apakah yang menjadi dasar pemerintah menyamaratakan standar nasional kelulusan? Apakah untuk membungkam pergerakan mahasiswa?

- Kado 1 semester Mendikbud -
1. UN tidak menjadi standar kelulusan, karena sudah ditetapkan pada Pasal 58, bahwa UN diadakan untuk menjadi pemetakan pendidikan. Kita sebagai mahasiswa dituntut untuk mengawasi mekanisme pelaksanaannya dan memperbaikinya, bukan malah menuntut untuk dihapuskannya UN. Kak Ferly mengibaratkan “Jika kuku kotor, maka yang digunting kukunya bukanlah tangannya” maka ketidak benaran saat pelaksanaannya yang harus dihilangkan, bukanlah memangkas sesuatu yang menjadi dasarnya.
2. Penghapusan kurikulum 2013
3. Memberikan Kartu Indonesia Pintar, agar tercapai wajib belajar 12 tahun.
4. Sekolah Negeri harus bebes simbon agama. Hal ini dirasa sangat lah tidak mungkin. Karena budaya berdoa di setiap daerah tentu lah berbeda, seperti yang di daerah bali, manado, jakarta, belum tentu sama. Setelah adanya reaksi dari masyarakat dan mahasiswa, akhirnya mendikbud menghapuskan aturan ini.
5. Mengubah buku menjadi tablet. Hal ini justru semakin mendukung tragedi nol buku berkembang pesan. Karena pada nantinya siswa tidaklah lagi membutuhkan buku, tetapi mereka semua dapat mengaksesnya melalui e-book.

     Di akhir materi, kak Ferly mengutip sebuah kalimat dari Anies Baswedan, “Mendidik adalah tanggung jawab orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yan tidak terdidik di Republik Indonesia adalah “dosa” setiap orang terdidik yang dimiliki Republik Indonesia.” Sebuah kalimat yang sangat menyadarkan akan pentingnya membagi ilmu yang kita miliki kepada siapapun khususnya kepada anak Indonesia yang berusia wajib belajar, karena nasib Indonesia selanjutnya akan di tangan kami, dan di tanganlah mereka juga. Terakhir kak Habib menyimpulkan bahwa “Mendidik merupakan menatap peradaban”.

     Setelah materi peserta dipersilahkan ISHOMA, dan pukul 12.30 seluruh peserta harus sudah kembali ke ruangan. Lalu peserta berkumpul sesuai dengan kelompoknya untuk membahas tugas kelompok membuat PKM. Lalu oleh kak Fajralni Aqsa dari Fisika 2013 para peserta diberitahu barang bawaan individu dan barang bawaan kelompok yang harus dibawa saat PKMF 2 nanti pada tanggal 29-31 Mei 2015. Acara selesai sekitar 14.00, ditutup dengan membaca hamdalah dan pekikan hangat penuh cinta "HIDUP MAHASISWA!!!" (ARA)

info dari: Sabila Rahma
----------------------------------------#PKMFMIPAUNJ2015
#MENGINSPIRASI TANPA BATAS BANGUN SEMANGAT TOTALITAS

Sabtu, 16 Mei 2015

Jantungnya Organisasi


JAKARTA, PRA PKMF MIPA 2015 - Ruang 1.6-1.7, gedung FMIPA, Kampus Timur UNJ, Sabtu, (16/5), acara yang seharusnya dimulai pukul 09.00 karena beberapa alasan panitia mengundur waktu selama sejam dan acara dimulai sekitar pukul 10.00. MC oleh kak Faik dari Kimia 2013. Dimulai dengan membaca basmallah. Membaca ayat suci Al-Qur'an oleh Andri Kosiret dari Matematika 2014. Lalu sambutan dari kak Ichsan dari Kimia 2013 selaku ketua pelaksana PKMF MIPA. Beliau menyampaikan 6 kata cinta dari panitia yaitu, 'Menginspirasi tanpa batas, bangun semangat totalitas'. Dilanjutkan sambutan oleh kak Arif Setiawan selaku sekjen BEMF MIPA menggantikan ketuanya, kak Bagus yang berhalangan hadir. Lalu sambutan dari perwakilan PD III oleh Pak Rusdy. Beliau juga menyampaikan beberapa pesan. Yakni bahwa kepemimpinan bisa didapat dari lahir dan dibentuk. Dan bisa didapat dari keduanya. Tetapi yang lebih baik adalah yang dibentuk, caranya bisa dengan masuk dalam suatu proses kepemimpinan seperti PKMF, MUA, BEM, dan sebagainya. Dan kita juga harus mempunyai targetan-targetan. Karakter pemimpin dapat dibentuk selama 4 tahun di UNJ untuk jadi pemimpin.

 Selanjutnya materi oleh kak Riza Pahlevi dari Biologi 2011 mengenai "Urgensi Kaderisasi" yang dimoderatori oleh kak Habib dari Fisika 2013. Kaderisasi, suatu proses yang bisa melanjutkan eksistensi. Tanpa kaderisasi tidak ada generasi baru. Maka jangan pernah meninggalkan generasi yang lemah.

Apa itu kaderisasi? Kaderisasi adalah proses untuk menyiapkan dan membentuk generasi berikutnya. Kaderisasi merupakan 'jantung' pergerakan dari tiap organisasi.

 KADERISASI berjalan jika ada PELAKU dan OBJEK/SASARAN. Jika mau mengkader, objek jangan sampai tahu. Jika tahu ia akan merasa bangga. Pelaku pun harus paham bagaimana memilih objek. Pelaku harus cari siapa yang harus dikader.

Peran dan Fungsi Kaderisasi:
- Screening: lihat riwayat organisasi
- Rekrutmen: pendaftarab BEMJ
- Pembentukan: kasih amanah
- Pengembangan: fasilitasi untuk mengembangkan softskill
- Penjagaan: adakan famday, gathering, dsb.

Untuk renungan...
"Keberhasilan suatu organisasi dapat diukur dalam proses kaderisasinya." 
Wujud keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas, komitmen yang kuat, dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasinya.

Kutipan dari kak Riza: "Bergeraklah untuk menginspirasi kelilingmu."

 Setelah itu dibuka sesi tanya jawab. Pertanyaan diajukan oleh kak Dimas dari kimia 2013 dan. Ningrum dari Matematika 2014. Dan jawabannya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tips agar kaderisasi tidak membosankan
- cari tempat kumpul yang baru
- cari waktu kumpul yang tidak biasa
- buat event yang tidak biasa
- ubah topik bahasan, jangan melulu proker tetapi sharing-sharing
2. Loyalitas didapat dengan menyenangkan dulu hatinya lalu beri beban agar makin loyal
3. Mengatasi ketua atau anggota yang jarang datang rapat
- untuk ketua alasan selain orang tua dan finansial tidak ditolerir
- cek hatinya
- Akademik urusan pribadi
4. Mengkader lewat WA atau media sosial bisa tetapi tidak 'nampol'.

 Setelah materi, kak Fajralni Aqsa dari Fisika 2013 menyampaikan pembagian kelompok dan tugas pribadi maupun individu. Saat adzan berkumandang, panitia memberikan waktu hingga pukul 13.30 untuk ishoma. Setelah ishoma kembali ke ruangan untuk kumpul dengan fasil. Saat kumpul dengan masing-masing fasil ada perkenalan sesama peserta, sharing tugas, dan peserta ditanya oleh fasil apa motivasinya mengikuti PKMF. Sekitar pukul 13.00 acara selesai dan peserta dibolehkan untuk pulang. (ARA)
-----------------------------------------
#PKMFMIPAUNJ2015
#MENGINSPIRASI TANPA BATAS BANGUN SEMANGAT TOTALITAS