Kamis, 29 Desember 2016

Satu Detik

Memendam ternyata seperti ini rasanya
Aku hanya bisa diam
Tanpa mampu menyapa
Aku hanya bisa menatapnya
Tak bisa mengatakan 'Hai, apa kabar?' atau 'Selamat sore'

Ada 12 bulan dalam 1 tahun
Ada 30 hari dalam 1 bulan
Ada 24 jam dalam 1 hari
Tapi kita hanya bisa saling menyapa dalam kegamangan selama satu detik dalam satu tahun

Satu detik yang hingga detik ini selalu kuingat ekspresimu
Satu detik di penghujung tahun
Satu detik yang berhasil memporakporandakan hati

Kau yang menatapku kebingungan
Tak apalah dengan ekspresimu
Aku tak mengharap banyak
Semoga ketika tahun sudah berganti kamu masih ingat rupaku

Meine sonne

Rawamangun, 30 Desember 2016

#30DWC Hari ke 30

Sepenggal Kisah Persahabatan

Persahabatan yang dimulai dari masa kecil atau masa sekolah mungkin akan lebih kokoh karna lamanya waktu bersama. Tapi apa yang terjadi padaku bukan persahabatan dari masa kecil atau masa sekolah seperti pada umunya. Kami ber-sembilan, atas izin Allah ditakdirka bertemu di bangku perguruan tinggi. Apakah terlihat kekanakan punya sahabat di masa kuliah? Tidak juga.

Kami berasal dari latar keluarga berbeda, suku berbeda, karakter, dan masa lalu berbeda. Satu hal yang hingga saat ini selalu aku pikirkan bagaimana kami bisa bertahan menjaga persahabatan yang akan kami bawa sampai ke surga ini.

Awal masa perkuliahan adalah masa jahiliyahku. Dan saat itu aku selalu berdoa agar diberi petunjuk jalan yang lurus. Allah benar-benar mengabulkan doaku. Mereka ber-8 adalah jawaban yang dikirim Allah atas doaku selama ini. Alhamdulillah, 8 bidadari solihah, merekalah yang membantuku hijrah dan istiqomah.

Pertikaian kecil sesekali pernah terjadi antara kita. Tapi kawan, itulah yang menguatkan kita. Aku masih ingat saat satu diantara kita menangis, yang lain akan menutupi wajah sembabnya. Saat beberapa dari kita punya masalah pribadi kita akan selesaikan bersama.

Ingat? Berapa liter airmata yang telah kita keluarkan di saat bersaman? Titik air mata itulah saksi perjalan persahabatan kita.

Kawan, bangku perkuliahan tak akan abadi. Bagaimana setelah perkuliahan ini? Masikah mengingatku sebagai salah satu orang yang pernah tertawa dan menangis bersamamu?

Bersama ditulisnya tulisan ini aku mendengarkan Sebiru Hari Ini,

Bukankan hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
...
Kenang masa indah kita, sebiru hari ini

Aku akan terus mengenang kalian, kawan, dan ingatlah ini selalu: Sahabat sampai jannah

Janji yang Tak Terucap

Apa langit sedang mendung?
Ada apa dengan wajah murung itu?
Lihat, pundakmu semakin menurun
Semangatmu tampak lesuh

Kawan, bicaralah pada Tuhan
Mintalah untuk dikuatkan pundakmu
Ini bukan hukuman, tapi ujian agar kau kuat

Aku mungkin tak akan mengatakannya
Tapi aku akan di samping saat kau butuh atau tidak, kau minta atau tidak
Biarlah aku seperti lintah penghisap darah

Biarkan aku di sampingmu, di saat-saat terburukmu
Orang yang pertama kali menyemangati
Aku tak perlu kau anggap ada
Tak peduli bagaimana aku
Aku ingin menjadi orang itu,
orang yang selalu ada dalam tiap proses hidupmu

#30DWC hari ke 26

Minggu, 25 Desember 2016

Kutanya Bulan

Malam tiba di bumi
Hanya ada aku dan dingin
Sepertinya bintang harus abstain
Menyisakan langit yang polos

Gelap menyelimuti malam panjang
Bulan nampak tak seterang biasanya
Kutatap langit, kutanya bulan
Kemana bintangku?
Aku benar-benar seperti langit polos tanpa bintang

Kutatap langit, kutanya bulan
Sedang apa dia sekarang?
Jauh ratusan kilometer di sana, apakah pernah dia memikirkanku sekali saja?

Kutanya lagi padamu, bulan...
Apakah dia masih seterang dulu?

#30DWC hari ke 24

Setetes Embun

Aku malu pada Allah, bahkan saat aku berbuat maksiat, masih Ia kabulkan doaku

Aku malu pada Allah, bahkan saat aku tidak pandai bersyukur, Ia masih memberiku nikmat

Aku malu pada Allah, bahkan saat aku melupakan-Nya, Ia masih meminjamkanku ruh pada tubuh ini

Aku masih diberi hidup, dan setetes embun menyaksikan kekuasaan-Nya

Lalu apalagi yang aku tunggu?

"Nikmat Tuhanku yang manakah yang aku dustakan?"

#30DWC hari ke 25

Back to Home, Please

Apa aku dilahirkan untuk menjadi orang yang kesepian? Aku harap tidak.

Apa aku dilahirkan untuk menjadi orang yang terus menunggu? Aku harap tidak.

Ayah, tidakkah rindu dengan keluarga mu? Pulanglah sebentar. Mari minum kopi dan duduk bersama. Atau mau memancing bersama? Aku bisa menemani.

Ibu, tidakkah lelah bekerja sepanjang hari? Kau seharusnya istirahat dan berada di rumah. Menyambut anak-anakmu yang baru pulang.

Kakak, tidak bisakah menemaniku bermain? Catur tidak seru dimainkan satu orang, aku butuh teman untuk dijadikan lawan main. Tapi nampaknya kakak terlalu sibuk.

Ayah, ibu, kakak, tidak bisakah kita berkumpul layaknya perkumpulan keluarga kecil? Berbagi cerita di meja makan. Tanpa diganggu telepon yang berdering tiap saat.

Aku kesepian, bisakah temani aku sebentar saja?
Aku hanya ingin berbagi cerita, kalau aku kesepian.
Pulanglah. Aku bosan menunggu.

#30DWC Hari ke 23

Film Tentang Guru yang Menginspirasi

Guru adalah pahlawan tanda jasa. Karna sehebat apapun guru mencerdaskan anak-anak bangsa tidak ada tanda jasa yang diberikan pada guru. Guru tetaplah guru. Selamanya akan digugu dan ditiru. Nah, guru nggak selamanya hanya transfer ilmu di kelas loh. Cerita-cerita dalam film berikut mungkin bisa memberi inspirasi buat kamu.

1. Teacher's Diary
Film Thailand yang satu ini menceritakan tentang pengalaman dua orang guru yang ditugaskan mengajar di sebuah tempat sangat terpencil dan tanpa jaringan komunikasi sama sekali. Bu Ann yang menjadi guru sebelumnya di Sekolah Kapal digantikan oleh Pak Gong yang tidak punya banyak pengalaman mengajar.

Mengajar di Sekolah Kapal yang terpencil mengajarkan mereka banyak pelajaran hidup. Sumber belajar yang terbatas, media pelajaran yang terbatas, sampai kondisi siswa yang harus tidur di sekolah karna jauhnya jarak rumah dengan sekolah. Film ini juga diangkat dari kisah nyata.

2. Freedom Writers
Diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang guru untuk membangkitkan semangat belajar para muridnya. Sebut saja guru ini Bu Erin. Bu Erin adalah guru baru di Woodrow Wilson High School, wilayah Amerika Serikat. Masih guru baru, tapi ditempatkan di kelas 'khusus' yang menampung anak-anak korban perkelahian antargeng gitu (kalau di Indonesia, semacam pelajar yang suka tawuran gitu kali ya), karena banyak guru yang tidak tahan dengan kelakuan kedua kubu ini. Di dalam kelas, kedua kubu tersebut duduk sesuai kubunya. Tidak ada anggota suatu kubu yang bergabung dengan kubu lainnya. Padahal mereka satu kelas, tapi suasananya.... ibarat 'senggol dikit bacok'.

Sebagai pendidik, Bu Erin harus cari cara untuk menghadapi murid-muridnya ini. Bu Erin meminta seluruh muridnya untuk menulis apapun yang mereka suka, bebas, di sebuah buku harian. Buku harian ini tiap harinya akan dikembalikan lagi pada Bu Erin. Ternyata cara ini berhasil! Dari tulisan-tulisan muridnya, Bu Erin akhirnya paham dengan apa yang harus ia lakukan.

3. The Queen's Classroom
Drama Korea nggak melulu tentang percintaan, orang kaya, atau remaja. Drama Korea yang satu ini berbeda. Menceritakan seorang guru garu yang mendidik murid-muridnya yang di bangku kelas 6 SD dengan caranya sendiri.

Mungkin guru baru itu terlihat sedikit agak killer, tapi apa yang didik adalah bukan hanya matematika atau bidang pelajaran tertentu, tapi bagaimana cara menghadapi realita kehiduoan yang keras ini. Film yang satu ini, bakal bikin kamu menitikkan air mata!

Nah! Itu dia film tentang guru yang mungkin bisa menginspirasi. Untuk kamu para calon guru, jadi guru yang terus menebar inspirasi, ya!



#30DWC Hari ke 22

Rabu, 21 Desember 2016

Om Telolet Oooom

"Om telolet oooom!"

"Om telolet oooom!" kini sedang viral di masyarakat. Di pasar, di jalan, di toilet, bahkan sampai di kolom komentar instagram Raditya Dika ramai membicarakan 'telolet'.

Sebenarnya kamu tahu nggak sih, telolet itu apa?

Telolet di sini yaitu bunyi klakson bis. Bis-bis di Indonesia kini suara klaksonnya sudah dimodifikasi dan beragam, nggak hanya 'tin tin' saja. Ini yang menjadi daya tariknya.

Biasanya beberapa anak di pinggir jalan meneriakkan "om telolet om" pada bis-bis besar yang melintas. Mereka meminta supir bus membunyikan klaksonnya. Setelah itu anak-anak kegirangan.

Awalnya saya pikir ini aneh dan agak kurang kerjaan. Tapi setelah beberapa kali menikmati 'telolet' akhirnya saya paham. Setiap orang punya caranya sendiri untuk mendapatkan kesenangan, begitu juga anak-anak di pinggir jalan yang meminta telolet itu. Sampai-sampai saya suka ketawa sendiri mendengar suara klakson yang unik. Kabarnya kini ada komunitas pecinta tololet, tertarik bergabung?

Aksi meminta supir membunyikan klakson ini ternyata menuai pro da  kontra di masyarakat. Ada yang suka ada juga yang tidak suka karna suara 'telolet' dianggap mengganggu.

Kini bukan anak-anak saja yang senang dengan 'telolet', orang-orang dewasa juga mulai kena 'demam telolet'. Di media-media sosial pun kini ramai membicarakan 'telolet' sampai membuat meme tentang 'om telolet om'.

Beberapa orang membuat video kreatif:
Video Om Telolet Om (remix)

Atau meme seperti ini:


Jangan lupa komen "om telolet ooom"
Salam telolet ya om

Wajah Anak Metropolitan

Angin berhembus kencang malam ini

Sepertinya akan turun hujan lebat

Gelapnya malam menggelapkan duniaku

Sunyi

Sepi

Sendiri

Aku kesepian

Dimana Ayah?

Dimana Bunda?

Aku kedinginan

Dimana Ayah?

Dimana Bunda?

Kesunyian ini membuatku gila

Apakah aku masih hidup?

Lalu mengapa tak terasa hembusan nafas?

Aku telah hilang

Aku hilang dalam kegelapan malam

Aku hilang dalam kesepian

Hilang sendirian

Jakarta, 21 Desember 201

Minggu, 18 Desember 2016

Kakak, Tolong Selamatkan Lautku

Halo kakak!
Namaku Sekar, umurku baru empat tahun..
Aku tinggal di Kampung Akuarium. Sebuah tempat paling indah, tempat kelahiranku. Tapi kak, kata mereka orang-orang besar, kampungku sudah tidak ada di daftar di kelurahan? Benar itu, kak? Lalu dimana aku berada, kak?

Kakak...
Sekarang aku tidur diatas puing-puing bangunan, bersama teman-temanku, Akbar, Rizki, Ratih, dan lainnya. Untungnya masih ada orang baik hati memberi tenda untuk tempat aku dan teman-teman tidur. Walaupun angin laut menerpa kencang di malam hari.

Kakak, bagaimana di kota sana? Menyenangkan ya bisa tidur didalam kamar dan berselimutkan kain hangat. Untuk mandi pasti kakak nggak kesulitan air ya? Aku dan teman-teman harus berbagi air karena air bersih sudah susah disini.

Kakak, kapan aku bisa tidur dengan nyaman ya? Tiap malam aku kedinginan.

Kakak, berapa lama lagi aku dan teman-teman menikmati kerasnya puing bangunan sebagai alas tidur kami?

Di kota untuk makan dan mencari rupiah sepertinya mudah ya, kak? Sekolah pun kakak bisa setinggi itu...

Mencari ikan saja kini sulit. Ayah tidak bisa lagi mencari ikan di laut karna ikan-ikan sudah pergi jauh.

Kakak, sedikit lagi aku mau masuk sekolah TK. Tapi bangunan TK di kampungku sudah digusur. Aku ingin sekali bersekolah.

Kakak, reklamasi di kampungku sempat dihentikan, lalu dilanjutkan kembali. Ayah ibuku bersusah payah menuntut keadilan. Tapi rasanya tak akan ada keadilan untuk rakyat kecil.

Kakak, tolong selamatkan laut kami, laut kita, laut Indonesia...

Sabtu, 17 Desember 2016

yang Terlewat Hanya untuk Disesali

Masa kecil kamu, pasti pernah memiliki seseorang atau lebih yang kamu sebut 'sahabat'. Tentunya beda antara sahabat dan 'teman' yang hanya mengenalnya sekedar saja. Masa kecil yang indah, yang tidak akan bisa dibayar dengan berlian sekalipun. Saya masih ingat kala itu. Ketika saya sengaja berjalan sambil mendengakan kepala saat melewati depan rumahnya. 'Mencari Perhatian'. Terkadang kami saling mencela. Saling melempar pandangan sinis. Beberapa kali dia dan saya lakukan itu sampai akhirnya kami menyerah.

Singkat cerita, kami mulai berteman setelah perang dingin yang membosankan. Kami melakukan banyak kegiatan bersama. Belajar bersama, makan bersama, pergi ke masjid bersama, sampai melakukan kenakalan bersama. Suka, duka, banyak cerita yang kami lewati bersama tiap harinya.

Sampai tiba waktunya dia harus pergi untuk pindah rumah. Kami mulai jarang bersua terlebih kesibukan masing-masing dari kami di sekolah menengah. Pertemuan dan komunikasi tidak sesering dulu. Hingga kami putus kontak dan saya tidak mencarinya.

Waktu terus bergulir sampai pada akhirnya saya yang harus pergi pindah rumah, meninggalkan tempat yang menyimpan banyak kisah masa kecil saya. Beruntung saya masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan sahabat saya itu. Tapi setelahnya kami kembali putus kontak. Kesibukkan saya, teman-teman baru saya kini menggantikan posisinya yang dulu amat penting bagi saya.

Kamu pasti tau kalau penyesalan selalu datang terakhir, kan? Di akhir cerita hidupnya saya benar-benar menyesal. Menyesal karna tidak pernah mencarinya dan mencari tahu bagaimana kabarnya. Apalah dia sehat? Apa dia bahagia? Saya menyesal karna saya tidak ada di sampingnya saat masa-masa kritisnya. Bahkan saya tidak ada di sampingnya di hari saat dia meninggalkan saya untuk selamanya. Saat itu saya sadar, tapi terlambat untuk mencarinya. Karena saya tidak mungkin menemukannya di dunia ini. Tidak di dunia ini.

Begitu banyak waktu saya, tapi tidak sedikitpun saya mencarinya. Kini saya hanya harus berdamai dengan penyesalan. Mendoakan dia agar tenang disana dan mulai menjaga sahabat-sahabat saya. Sahabat, orang yang amat berpengaruh dalam hijrahnya diri saya.

Teruntuk sahabat masa kecilku yang hingga hari ini aku rindukan, semoga kamu tenang di sana. Maaf kalau aku belum menjadi sahabat yang baik untukmu. Semoga Allah mencintaimu.




#30DWC hari ke 17

Jumat, 16 Desember 2016

Cara Mengusir Kantuk Saat Sedang di Kelas

Setelah makan siang yang begitu nikmat biasanya kita suka mengantuk. Nasib kurang beruntung saat ada kelas siang dengan dosen killer. Mau tidur di kelas, takut diomelin. Mau nyimak tapi mata udah kedap-kedip kayak lampu disko. Jadi kayak Raisa, serba salah. Nah, disini saya mau berbagi pengalaman tentang hal-hal yang pernah saya lakukan saat lagi ngantuk di kelas.

1. Pura-pura nulis atau baca buku
Saat kamu menulis atau membaca, kepala kamu pasti menunduk sedikit. Nah, kamu bisa pura-pura nulis atau baca. Lalu kamu tidur. Dosen mungkin mengira kamu anak rajin yang selalu memperhatikan saat dosen sedang menerangkan. Tidur dapat, pencitraan juga dapat.

2. Makan boncabe level 15
Kalau kamu mengikuti pelajaran yang bikin ngantuk, cara ini bisa kamu persiapkan dan kamu coba. Pedesnya boncabe level 15 bisa bikin melek plus bonusnya mules-mules. Tapi cara yang satu ini cukup ampuh, loh.

3. Minta Dicubit
Dicubit pastinya memberi efek rasa sakit. Nah, dari rasa sakit cubitan itu bikin kita fokus sama sakitnya, jadi melek terus deh. Kalau bisa minta cubitnya sama teman yang punya tenaga luar biasa ya. Meleknya dapat, lebamnya juga dapat.

4. Cuci muka
Dari sekian cara, mungkin cara terakhir ini yang agak aman. Kamu hanya perlu izin ke toilet. Cuci muka sambil berlama-lama di toilet. Lalu masuk lagi ke kelas kalau jamnya udah mau habis.

Nah, itu dia cara yang mungkin bisa kamu coba saat lagi ngantuk di kelas. Kalau kamu punya cara versimu sendiri, sharing di kolom komentar ya! ^^


#30DWC Hari ke 16

Kamis, 15 Desember 2016

Seperti Hujan di Rawamangun

Hampir tiga tahun berlalu..
Aku masih orang yang sama. 
Seseorang yang menatap punggungmu dari belakang. 
Menyemangatimu dalam keletihanku. 
Mendoakanmu dalam kesepian.

Hampir tiga tahun berlalu...
Kamu masih orang yang sama.
Seseorang yang tidak akan memberiku harapan.
Menyapa kala kita berjumpa di jalan.
Berceloteh tentang hal-hal yang kamu suka.

Tidak ada yang berbeda...

Hanya saja kita semakin beranjak dewasa...

Aku ingat pertemuan dengan hujan malam itu,
meruntuhkan semua momen yang pernah terjadi.
Seperti saat kita bersua,
meruntuhkan semua yang pernah aku rasa.


UNJ, 15 Desember 2016

#30DWC hari ke 15

Rabu, 14 Desember 2016

Sakit

Kenapa melihatnya hanya membuat sakit?
Kenapa diam juga membuat sakit?
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Dingin memburuku dengan berjuta pertanyaan.
Hujan hanya saksi kenangan.

Aku terjerembab, jatuh pada lubang yang sama.
Luka yang lama belum kering dan terus menganga.
Menambah pilu dan sakit yang amat sangat.
Tidak apa, aku akan baik-baik saja.

Bekasi, 14 Desember 2016


#30DWC hari ke 14

Selasa, 13 Desember 2016

Bulan dan Bumi

Langit malam bersih tanpa hujan
Kemilau bintang terlihat terang
Kutanya bintang,
Dimana sang bulan?

Kulihat kau bersinar di gelapnya malam
Ingin aku menyapa bulan
Tapi tersadar,
Menggapainya saja tidak mungkin

Maafkan aku yang naif
Aku hanya bisa mengagumi terangmu di gelapnya malam
Karna aku tahu diri
Sampai kapanpun tak akan bumi dan bulan bersatu


Bekasi, 13 Desember 2016

#30DWC hari ke 13

Senin, 12 Desember 2016

Bertepuk Sebelah Tangan

Tak seindah bunga,
kau seperti adanya dirimu
Tak semewah berlian,
kau seperti adanya dirimu

Menggapaimu seperti menangkap angin
yang kudapat hanya hampa
Takdir begitu dingin
tak akan kita berjumpa

Bagai memeluk mawar
Rela aku terhunus duri
Yakin hatiku akan tegar
Meski harus menyakiti diri

Jakarta, 22 September 2016

#30DWC Hari ke-12

Minggu, 11 Desember 2016

Pelabuhan Terakhir

Teruntuk sebuah organisasi yang telah membuat saya merasa lebih hidup.

Kini sudah waktunya tongkat estafet perjuangan berpindah.
Kapal kami melabuh di sebuah pelabuhan perjuangan.
Sudah waktunya nahkoda kapal harus berganti.

Perjuangan ini memang tidak mudah, 
karena kalah mudah artinya sudah menyerah.
Menjaga ukhuwah mungkin salah satu senjata perjuangan kita.

Setahun kita lalui bersama semua kisah sedih, tawa, dan canda.
Allah menciptakan pertemuan untuk kita belajar, bukan untuk perpisahan
Kawanku, berjanjilah untuk tidak cengeng
Karena kita hidup bukan untuk bersedih

Cikoneng, 11 Desember 2016



#30DWC hari ke 11

Jilbab syari? Why not?

Jilbab kini bukan lagi barang asing bagi muslimah di Indonesia. Dahulu di Indonesia hanya segelintir saja yang bisa memakai jilbab. Dahulu jilbab dianggap barang asing. Tapi kini sudah banyak model-model jilbab dengan berbagai jenis bahan. Bukan hanya ibu-ibu tapi kini anak-anak perempuan hingga remaja putri banyak yang sudah memakai jilbab.

Tapi kamu tahu, nggak? Perintah untuk berjilbab ada loh di Al-Qur'an:

'Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Q.S Al-Ahzab: 59)

Tapi saya agak prihatin melihat muslimah yang kini berjilbab tapi seperti tidak berjilbab. Maksudnya adalah muslimah yang memakai jilbab hanya untuk menutupi rambutnya tetapi masih memakai baju dan celana ketat dan memperlihatkan bentuk tubuh. Pada surah Al-Ahzab di atas perintahnya adalah mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh. Dengan tidak memakai pakaian yang bisa membentuk bentuk tubuh.


Adapun surah An-Nur: 31

'Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.'.

Maka muslimah, jadilah sebaik-baiknya muslimah dengan memgamalkan Al-Qur'an. Alhamdulillah, kini sudah banyak muslimah berjilbab syari dan mengampanyekan jilbab syari. Nah, apakah kamu sudah berjilbab syari?

#30DWC hari ke 10

Jumat, 09 Desember 2016

Amniyah Cinta

Malam-malam panjangku berlalu dalam sendu
Rembulan menjadi saksi perjuanganku
Berbisik aku pada bumi
Berharap langit mendengar doaku

Kusematkan namamu dalam doa
Mengadu pada-Nya tentang rasa yang kusimpan rapat
Aku ikhlas jika tak terbalas
Biarlah cinta itu akan tetap tersimpan rapat
Menjadi rahasiaku bersama Tuhan dan semesta


Jakarta, 9 Desember 2016
#30DWC hari ke 9

Kamis, 08 Desember 2016

Dia?

Bangunan megah itu seperti kastil. Dijaga oleh banyak prajurit dan penjaga yang sangat ramah. Ragu aku melangkahkan kaki masuk. Ternyata putri kecil belum kembali. Baiklah, mungkin aku bisa menunggu beberapa saat. Putri kecil yang sangat ceria itu pulang. Tapi ia enggan bermain denganku. Setelah kubujuk rayu dia mau untuk bermain bersama

Mereka bilang, kerajaan ini punya seorang pangeran. Tapi dari hari pertamaku berkunjung belum juga aku melihat pangeran. Beberapa kali aku datang ke kastil itu lalu melihat foto-foto keluarga istana. Ah disana ada pangeran. Mungkin aslinya lebih baik daripada yang di foto. Pikirku.

Aku masih belum juga bertemu pangeran di kunjungan kesekian di istana. Ingin bertanya pada Ratu tapi rasanya aku terlalu ikut campur.

Sepertinya ini hari terakhirku berkunjung ke istana. Dan di hari terakhir ini aku bertemu pangeran. Lalu pupuslah harapanku. Karena aku sadar, langit dan bumi tidak akan pernah bersatu.


#30DWC hari ke-8

Rabu, 07 Desember 2016

Merindu Sendiri

Gambar: gungbaskoro.wordpress.com



Aku merindukannya seperti kemarau merindukan hujan
Aku tanpa dia seperti malam tanpa bulan
Jangan tanya mengapa air laut asin karena aku tidak tahu apakah dia takdirku

Tenang saja,
Aku akan mundur perlahan
Menjaga jarak mungkin lebih baik
Meski harus merindu dalam kesunyian

Maka biarkanlah aku pergi bersama waktu
Kisah telah kehilangan alurnya
Tokoh utama tak lagi kuasa menanti
Biarkan aku pergi bersama waktu,
dan merindu sendiri...


#30DWC HARI KE-7

Selasa, 06 Desember 2016

Rindu Bersama Senin

Kutanya Selasa...
Bolehkah kutitip rindu untuk Minggu?
Selasa bilang tak sanggup

Kutanya Rabu...
Bolehkah kutitip rindu untuk Minggu?
Rabu pun tak sanggup

Kutanya Kamis...
Bolehkah kutitip rindu untuk Minggu?
Tapi Kamis hanya diam

Kutanya Jum'at...
Bolehkah kutitip rindu untuk minggu?
Jum'at bilang ia sedang sibuk

Lalu kutanya Sabtu...
Sabtu, bolehkah kutitip rindu pada Minggu?
Sabtu menjawab,

Hay Senin, kau hanya menunggu esok untuk bertemu Minggu
Walaupun harus menunggu lima hari
Karena berjuang tidak ada yang mudah
Kalau ada itu artinya kau sudah menyerah



#30DWC Hari ke-5

Minggu, 04 Desember 2016

Dibalik 212


Pagi saya terbangun saat langit mulai cerah, bergegas mandi lalu sholat subuh. Setelahnya saya merasa ada yang aneh. Saya cari. Benar saja, adik laki-laki saya tidak ada dirumah pagi ini. Saya tanya mama saya, ternyata adik saya sudah pergi ke Monas sejak subuh. Sepanjang pagi berita di tv menyiarkan siaran langsung Aksi Super Damai 212. Walau tidak dibolehkan untuk pergi ikut Aksi, saya tetap memakai dresscode putih. Walaupun tidak bisa ikut bertakbir bersama ribuan umat islam lainnya, diam-diam saya takbir dalam hati.

Sepanjang perjalanan saya ke kampus, selalu saya temui rombongan orang-orang berpakaian putih dalam bis atau konvoi motor. Melihatnya seperti jamaah haji. Mulai dari jalan tol hingga jalan raya banyak sekali orang berpakaian putih. Di transjakarta saya duduk bersebelahan dengan seorang ibu. Iya berkomentar melihat banyak orang-orang berpakaian putih tersebar di jalan dan tentang aksi yang  nantinya hanya membuat rusuh. Saya hanya tersenyum, memberi sedikit pengertian tapi tidak memaksa. Ibu itu hanya mangut-mangut dan tersenyum kecil.

Konvoi motor melewati bis. Dan saat itu hati saya bergetar. Gema takbir dan sholawatan mengaung di sepanjang jalan. Ramainya ibu kota tidak mengalahkan suara takbir dan sholawat itu. Bahkan mereka iring-iringan dengan tertib tanpa ugal-ugalan. Lalu dimana letak rusuh nya? Tanya saya dalam hati. Ini betul namanya 'super damai'.

Sampai waktu siang dan aksi bubar saya hanya mendapat kabarnya dari berita online atau pun teman saya yang ikut aksi. Aksi sangat damai dan lancar. Ah, menyesal rasanya. Tapi saya terenyuh hari itu. Aksi hari itu benar-benar damai. Dan membungkam mulut-mulut mereka yang suka berbicara seenaknya tentang aksi bela islam. Andai saja mereka tahu sebesar apa pertolongan Allah kepada manusia yang menolong agama-Nya.

Sabtu, 03 Desember 2016

Perempuan

Aku dan takdirku..
Mencuri sebilah tulang rusuk
Menunggu untuk mengembalikan

Aku dan takdirku..
Surga di telapak kaki ku
Menjadi seorang yang menghargai dan dihargai

Aku dan takdirku..
Dari rahimku lahir khalifah baru
Pembangun peradaban yang baru

Aku dan takdirku..
Berjuang menjaga kehormatanku
Menjaga agamau, menjaga mahkotaku


Bekasi, 24 Oktober 2016

Jumat, 02 Desember 2016

Tidak Usah Menyesali Penyesalan

Penyesalan selalu datang terakhir. Dari seluruh manusia di muka bumi kamu salah satunya pasti pernah merasakan penyesalan yang suka datang terlambat itu.

Andai saja kamu bisa menghukum penyesalan yang jdatang terlambat seperti kamu dihukum saat terlambat datang di upacara hari senin. Hmm, apakah itu menyelesaikan masalah?

Tapi kawan, kalau penyesalan itu datang 'on time', bagaimana hidup ini? Tentu menyenangkan. Tidak pernah kita melakukan kesalahan karna penyesalan datang di waktu yang tepat untuk mengingatkan.

Dan dengan itu, kita tidak akan tau bagaimana rasanya menyesal. Maka dengan itu pula kita tidak akan tau pula rasanya belajar dari kesalahan.

Dari segala apapun yang suka terlambat, biarlah yang satu ini. Biarlah penyesalan sesuai kodratnya untuk datang terlambat dan menjadi pelajaran tersendiri bagi kita. Tidak usah menyesali penyesalan yang suka datang terlambat.

Mungkin diri kita lah yang seharusnya 'on time' sebelum penyesalan itu datang.

#30DWC Hari ke-2

Kamis, 01 Desember 2016

Diam





Diam..
Mungkin kau kira aku bisu
Tidak, aku hanya memenjarakan lisan ku
Jika ia bebas, ia bisa menyakiti hati

Diam..

Mungkin kau kira aku tuli
Tidak, aku hanya memenjarakan pendengaran ku
Aku takut ia mendengar yang tidak harus ku dengar

Diam..

Mungkin kau kira aku buta
Tidak, aku hanya memenjarakan penglihatan ku
Biarkan aku melihat dengan hati
Biarkan aku diam

Tapi tidak kubiarkan imanku diam



Bekasi, 7 November 2016



#30DWC hari ke-1
This entry was posted in