Jumat, 29 Desember 2017

Ini Resolusiku, Apa Resolusimu?

Bubbleinfo.com


Kalender di rumah sudah siap diganti dengan kalender baru. Tahun sudah siap berganti angka. Itu artinya banyak hal yang harus diperbarui.  Bukan ponsel baru, baju baru, atau jodoh baru. Tapi resolusi baru. Tahun 2017 aku ngerasa resolusi itu nggak terlalu penting, masih bisa hidup selama tahun 2017 aja sudah syukur. Tapi hidup bukan untuk sekedar hidup. Aku sekarang sadar, untuk memaknai hidup, setidaknya selama hidup kita harus punya tujuan dan impian. Mempunyai impian itu bukan suatu kesalahan, bukan?. Untuk itu, di tahun 2018 nanti aku udah siap dengan resolusiku.


Jadi, apa saja resolusi yang ingin aku capai di 2018 nanti?


Mungkin tidak terlalu banyak yang aku inginkan tercapai di tahun 2018. Setidaknya jika mimpi-mimpi kecil ini tercapai dapat membuka jalan untuk mimpi-mimpi besarku. Inilah resolusiku di tahun 2018.



Wisuda

Omegafi.com

Sebagai mahasiswa angkatan paling tua di kampus aku juga ingin lulus dari studiku sekarang. Lalu melanjutkan kehidupan pasca kampus. Apalagi orang tua dan beberapa teman sudah mulai bertanya 'kapan lulus?'. Pertanyaan horor yang selalu ditujukan untuk mahasiswa tingkat akhir. Siapa yang tidak ingin lulus? Aku sangat ingin! Hanya saja sebelum lulus aku harus menyelesaikan skripsiku tersayang.





Menerbitkan Buku

Thewealthbuilding.info

Adalah salah satu resolusiku yang belum tercapai dari tahun ke tahun. Buatku, rasanya sangat membanggakan punya buku hasil karangan sendiri. Aku sudah berencana untuk mulai menulis buku sejak 2016. Tapi idenya baru matang akhir-akhir ini. Sejak akhir 2015 hingga kini aku mengikuti beberapa kelas menulis dan komunitas menulis untuk meningkatkan kulitas tulisanku.





Ke Jogja

www.pesonaindo.com

Jogja adalah salah satu kota di Indonesia yang sangat ingin aku kunjungi. Banyak penulis yang lahir dari sana dan aku ingin mencari mereka untuk mendapatkan ilmunya. Jogja seperti namanya daerah istimewa. Aku ingin mencari segudang inspirasi dan pengalaman dari sana. Kalau Jogja sudah berhasil kusinggahi, mungkin berikutnya adalah Lombok.





Umroh

www.umrohmurahdc.com

Bisa beribadah ke tanah suci Mekkah adalah impian umat muslim. Siapa yang tidak ingin umroh? Selain mendapat pahala, juga dapat meningkatkan iman dan taqwa. Untuk pergi umroh memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kini aku mulai untuk menabung.





Panjang Umur
Resolusiku yang terakhir adalah panjang umur. Di tahun 2018, aku ingin melihat orang-orang yang aku cintai bahagia. Aku ingin menyaksikkan diriku  bisa menggapai impian- impian kecil itu. Aku terus berdoa berharap terus hidup di tahun 2018 dan seterusnya. Bukan hanya sekedar hidup. Aku ingin hidup sehat.  Maka itu aku harus menjaga pola hidupku agar tetap sehat dan tidak menimbulkan penyakit. Kalau sakit jangan lama-lama. Masalah sakit, aku mempercayakannya pada Theragran-M. Vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan.

Tokopedia.com


Theragran-M kaya akan kandungan yang sesuai dengan yang diperlukan oleh tubuh kita, yaitu terdapat kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc). Tidak diragukan lagi mengapa Theragran-M merupakan vitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit dan juga vitamin yang bagus untuk masa penyembuhan.


Resolusi mungkin hanya akan menjadi omong kosong belaka jika tidak sungguh-sungguh  berusaha untuk dicapai. Maka bertekad lah agar resolusi tahun 2018 bisa tercapai. Semangat!


Ini resolusiku, apa resolusimu?





Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M

Sabtu, 01 Juli 2017

Puisi Akrostik: Semesta Saksinya



www.techno.id

SEMESTA SAKSINYA

Senja menghantarku pulang
Esok aku akan kembali lagi, tunggu saja
Meski harus menunggu
Entah kau akan datang atau tidak
Suara hatiku memilih untuk menanti
Tetap menanti walau aku tahu,
Aku akan sakit dan kecewa untuk kesekian kalinya

Sahut bersahut elegi rindu
Aku hanya bisa menunggu
Kamu di ujung melodi rindu
Suara hatiku bernyanyi
Ini dia..
Nyanyian lagu cinta
Yang tidak pernah kau dengar
Aku dan semesta saksinya


Bekasi, Penghujung Juni yang sedang mendung tahun 2017.
———
Puisi berikut adalah puisi akrostik. Ini pertama kali saya buat puisi akrostik. Saya buatnya dalam rangka persyaratan untuk ikut 10 HDD (10 Hari Dalam Diksi) yang diadakan oleh OA Bersajak.^^
Apa itu puisi akrostik? Langsung liat aja contohnya^^ perhatikan huruf pertama dari tiap baris, itu membentuk sebuah kata.
This entry was posted in

Rabu, 14 Juni 2017

Musim Gugur di UNJ

beritagar.com

Daun-daun menguning
Jatuh tak bergeming
Tergeletak lalu mengering
Musim gugur yang hening

Sehening kampusku hari ini
Diruangan yang nyaman dan dingin
Tutup mata tutup telinga
Bahkan memilih tutup mulut

Pejabat angkat kaki
Mahasiswa angkat tangan
Tak peduli apa yang sedang terjadi
Yang penting tak diciduk tetap aman

Tak sadar dosen-dosen dikriminalisasi
Demokrasi dibungkam
Kantong-kantong diperas
Tapi seolah tak terjadi apa-apa

Kemana gema mahasiswa yang merindukan kemenangan?
Lagu yang selalu dilantunkan saat turun kejalan
Semangat membara kala itu kini sudah mengering
Gugur bersama daun-daun menguning


UNJ, 13 Juni 2017
Ini kampusku 2017. 2016 menggelora. Bagaimana tahun 2018?
This entry was posted in

Selasa, 21 Maret 2017

Makan Semen Tiap Hari

pinterest.com


Wajah pucat pasi tak kena nasi
Peluh mengalir deras bersama keluh

Banting tulang agar bisa pulang
Tak ada berlian hanya harapan


Pergi fajar pulang senja
Pergi segar pulang lelah bekerja

Cangkul adalah kawan
Padi adalah berlian


Kini tak ada lagi kawan
Tak ada juga berlian

Berlian lenyap oleh retorika
Kawan dibungkam oleh penguasa


Oi, kasihan nasib petani
Kemana lagi harus mencari?

Anak lapar tak ada nasi
Haruskah makan semen tiap hari?


Bekasi, 21 Maret 2017

#SaveKendeng
#KombunBerpuisi
This entry was posted in

Rabu, 15 Maret 2017

Omong Kosong

Image result for omong kosong
lpminstitut.com


Malam-malam sendu begini

Teganya rindu datang sendiri

Menusuk tepat di ulu hati

Menyisakan lubang besar di sini


Malam-malam tanpa purnama

Teganya rindu datang bertamu

Menyekap tanpa aba-aba

Seluruh indra menjadi kelu


Omong kosong bicara rindu!

Bersuarapun tak mampu

Tapi setia menunggu

Sampai mati pun tak ada yang tahu



Jakarta, 15 Maret 2017
Didedikasikan untuk Squad 4 #30DWCjilid4
This entry was posted in

Rabu, 08 Maret 2017

Terserah

Terserah

Kau selalu saja bertanya ini itu
Membuat bingung, lalu aku hanya bisa berkata,

Terserah

Simpan tanyamu
Atau aku akan menjawabmu,

Terserah

Caci semaumu
Sampai mulut berbusa
Akan kubisikkan kau,

Terserah

Sembur aku dengan ribuan kata
Aku akan membalas dengan satu kata,

Terserah

Kau tak akan mengerti aku
Hanya aku mengerti aku

Terserah

Bekasi, 8 Maret 2017

This entry was posted in

Kamis, 02 Maret 2017

The Last But Not Least

Sekitar setahun lalu. Saya kenal #30DWC lewat broadcast yang dikirim seorang adik tingkat. Ternyata kekepoan saya saat itu membawa saya sampai pada titik ini. Titik dimana saya merasa hidup, menemukan taman bermain bersama aksara-aksara sastra.

Mungkin liburan adalah hal paling membosankan jika saya tidak membuat waktu produktif bersama blog kesayangan. Dengan #30DWC, saya bisa pamer sedikit bahwa liburan saya bisa bermakna dan produktif. Kalau diminta cerita di depan kelas tentang liburan, saya benar-benar akan cerita saya menulis setiap hari, bergelut dengan sastra. Memikirkan besok akan menulis apa. Mungkin orang-orang yang mendengarkan akan mual-mual.

Kalau ditanya #30DWC Jilid 2 hingga Jilid 4 apa yang saya dapat, adalah proses. Proses menuju tulisan yang lebih baik. Saya membandingkan tulisan saya di jilid 2 hingga jilid 4. Semua melewati proses. Dari sini saya yakin, saya atau kalian bisa menjadi penulis hebat sekelas Tere Liye, Andrea Hirata, dan sederet penulis hebat lainnya. Selagi kita melewati proses itu dan menikmatinya

Hari ini hari terakhir #30DWC jilid 4. Berakhirnya jilid 4, bukan berakhirnya aktivitas menulis. Buku-buku akan selalu menanti untuk diisi. Blog-blog menanti untuk dihiasi.Mungkin di luar sana banyak silent reader yang menunggu tulisan kalian. Mencari inspirasi di tiap tulisan kalian. Maka teruslah berkarya. Jadikan setiap akhir sebagai awal yang baru.

#30DWCjilid4 hari ke - 30


Di dedikasikan untuk fighter #30DWC, khususnya Jilid 4, khususnya squad 4; Arif (pelajar dengan sejuta impian), Hana (The next Salim A. Fillah), Salman (Programmer+Penulis kombinasi yang keren), Choirunnisa (The next J.K Rowling), Lady (The next Dee Lestari), Fitri (The next Andrea Hirata), Fatmasari (sukses skripsinya, kak!), Hendyt (Luruskan niat dan istiqomah!

Terakhir, terima kasih untuk guru/mentor atau apapun itu, Kak Rezky Firmansyah. Yang ikut andil dan berperan besar dalam proses yang saya jalani selama ini. Yang mempertemukan semua fighter walau harus dibatasi dimensi layar ponsel. Sukses bukunya, kak!

Sujud di Ujung Fajar

Aku terbangun dan termenung
Saat mentari masih tidur di kaki gunung
Bulan bersiap pergi bersama bintang
Langit remang dengan sejuta harapan

Dingin menggigit tulang
Merasuk dalam jiwa yang malang
Tak menyurutkan semangat berjuang
Demi doa-doa yang sedang berperang

Di atas sana,
Doaku sedang berperang dengan tak hingga doa-doa lainnya
Sepertiga malam kuhabiskan
Demi sebuah impian dan harapan

Di ujung fajar, di ujung sajadah
Aku menyematkan namamu, hai, Gagah
Kuharap Tuhan mendengarku
Atau setidaknya memberiku kesempatan untuk dapat yang lebih baik darimu

Bekasi, 02.03.17

#30DWCJilid4 hari ke-28

The Last But Not Least

Sekitar setahun lalu. Saya kenal #30DWC lewat broadcast yang dikirim seorang adik tingkat. Ternyata kekepoan saya saat itu membawa saya sampai pada titik ini. Titik dimana saya merasa hidup, menemukan taman bermain bersama aksara-aksara sastra.

Mungkin liburan adalah hal paling membosankan jika saya tidak membuat waktu produktif bersama blog kesayangan. Dengan #30DWC, saya bisa pamer sedikit bahwa liburan saya bisa bermakna dan produktif. Kalau diminta cerita di depan kelas tentang liburan, saya benar-benar akan cerita saya menulis setiap hari, bergelut dengan sastra. Memikirkan besok akan menulis apa. Mungkin orang-orang yang mendengarkan akan mual-mual.

Kalau ditanya #30DWC Jilid 2 hingga Jilid 4 apa yang saya dapat, adalah proses. Proses menuju tulisan yang lebih baik. Saya membandingkan tulisan saya di jilid 2 hingga jilid 4. Semua melewati proses. Dari sini saya yakin, saya atau kalian bisa menjadi penulis hebat sekelas Tere Liye, Andrea Hirata, dan sederet penulis hebat lainnya. Selagi kita melewati proses itu dan menikmatinya

Hari ini hari terakhir #30DWC jilid 4. Berakhirnya jilid 4, bukan berakhirnya aktivitas menulis. Buku-buku akan selalu menanti untuk diisi. Blog-blog menanti untuk dihiasi.Mungkin di luar sana banyak silent reader yang menunggu tulisan kalian. Mencari inspirasi di tiap tulisan kalian. Maka teruslah berkarya. Jadikan setiap akhir sebagai awal yang baru.

#30DWCjilid4 hari ke - 30


Di dedikasikan untuk fighter #30DWC, khususnya Jilid 4, khususnya squad 4; Arif (pelajar dengan sejuta impian), Hana (The next Salim A. Fillah), Salman (Programmer+Penulis kombinasi yang keren), Choirunnisa (The next J.K Rowling), Lady (The next Dee Lestari), Fitri (The next Andrea Hirata), Fatmasari (sukses skripsinya, kak!), Hendyt (Luruskan niat dan istiqomah!

Terakhir, terima kasih untuk guru/mentor atau apapun itu, Kak Rezky Firmansyah. Yang ikut andil dan berperan besar dalam proses yang saya jalani selama ini. Yang mempertemukan semua fighter walau harus dibatasi dimensi layar ponsel. Sukses bukunya, kak!

Rabu, 01 Maret 2017

Pemuda yang Dirindukan Bangsa

71 tahun berlalu, sejak Soekarno dengan lantang membacakan teks proklamasi di hadapan jutaan wajah penuh harap. Rakyat Indonesia. 71 tahun Indonesia merdeka, 71 tahun pula Indonesia semakin dijajah.

Lautan bagaikan kolam susu. Tanah subur. Flora fauna melimpah. Sungguh, Tuhan telah menciptakan surga kecil di bawah langit Indonesia. Kalau begini. Siapa yang tak mau surga kecil itu?

Sejak memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), banyak sekali warga asing yang merantau ke Indonesia. Bukan sekedar mengadu nasib. Mungkin juga ingin memiliki sepenuhnya surga kecil eksotis ini. Tapi siapa yang peduli? Para penguasa hanya peduli pada lembaran uang yang masuk ke kantong-kantong mereka. Siapa yang peduli? Yang penting anak muda senang tertawa haha-hihi bersama walau budaya barat terus menggerus iman dan adat mereka.

Lihat?
Reklamasi berjalan lancar!
Tambang dikuasai asing!
Hukum diperjualbelikan!
Rakyat miskin tertindas!
Dan serentet masalah negeri ini.

Indonesia siaga satu!
Kemana golongan muda yang dahulu paling semangat dalam memerdekakan Indonesia? Apakah gawai dan drama lebih darurat daripada masa depan Indonesia?

Kawanku,
Bangsa Imdonesia membutuhkan semangat dan gerakan nyata kalian. Kemana hati nurani dan rasa peduli? Jangan hanya disimpan bersama kenangan mantan.

Kawanku,
Bangsa Indonesia membutuhkan pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki. (Ridwan Kamil)

Kawanku,
Bangsa Indonesia kini merindukan pemuda tangguh bermental baja, bukan pemuda bermental tempe.

Saya Aprill, gadis asli Indonesia. Lahir di kota Jakarta—tempat dibacakannya teks proklamasi 71 tahun lalu, mengajak kalian para pemuda untuk bergerak bersama saya, menjadi pemuda yang dirindukan bangsa, menjaga persatuan bangsa untuk Indonesia lebih baik.

Hidup pemuda Indonesia!

***

Nafas panjang perjuangan
Akankah kita menang dari sebuah gerakan?
Tentu kita harus optimis, kawan
Karna siapa lagi kalau bukan kita yang melakukan?

Aku hanya tak tahan jika suara dibungkam
Cukong-cukong akan senang jika kita hanya diam
Aku tak tahan jika gerakan kita dibungkam, kawan
Maka hanya satu kata, LAWAN!

01.03.2017
Turut memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta.

#30DWCJilid4 hari ke-29

Senin, 27 Februari 2017

Puisi Satu Malam

Sakit

Sakit
Melekit
Menjerit

Diam
Temaram
Tenggelam

Jauh di dasar jurang
Tak berujung tak bertuan
Lenyap dan hilang

Selamat malam.

Piyi Olet
Jakarta, 27.02.17
Ditemani abang grabbike yang sedang mengendara.

***

Oh Martabak

oh martabak..
aromamu begitu semerbak
harummu sangat menyeruak

Dibuat dengan energi dan semangat
Dipotong dengan seni yang memikat
Nikmat selagi hangat

oh martabak..
makanan nikmat segala usia
mulai dari anak-anak dan kawula muda
juga orang dewasa hingga lanjut usia

Apalah rasa manis asam asin
Bila martabak mulai mendingin
Martabak sisa sepotong
Tapi perut masih merongrong

oh martabak..
hidangan yang mebuat kecanduan karena lezat.
apalagi bila lapar sudah menggugat.

oh martabak..
santapan sedap tiada tara.
membuat bibir tak lagi dapat berkata-kata.

Piyi dan Cale - Wakarsas Jakarta

Puisi Satu Malam

Sakit

Sakit
Melekit
Menjerit

Diam
Temaram
Tenggelam

Jauh di dasar jurang
Tak berujung tak bertuan
Lenyap dan hilang

Selamat malam.

Piyi Olet
Jakarta, 27.02.17
Ditemani abang grabbike yang sedang mengendara.

***

Minggu, 26 Februari 2017

Tulisan yang Tertunda

Yay sudah hari ke 26!
Masih semangat?
Harus semangat!

Belakangan aku nerima banyak pc ataupun keluhanan, dari fighter squad 4 maupun teman-teman sesama fughter di squad lain. Makin menuju akhir makin sulit menemukan ide. Soal ide, udah banyak kan ya solusi-solusi dari KOUF-KOUF sebelumnya?

Nah, aku nggak mau bahas soal solusi kehabisan ide, tapi bahas soal tulisan tertunda.

Tulisan yang tertunda maksudnya adalah tulisan-tulisan setengah rampung yang masih bersemayam di otak kita ataupun di draf blog kita masing-masing. Lalu ada apa dengan tulisan tertunda?

Sebenarnya ini bisa jadi salah satu solusi bagi kamu yang kehabisan ide.

Pernah nggak sih tiba-tiba kepikiran ide mau nulis apa tapi nunda-nunda untuk memulai nulis akhirnya lupa nulis?

Nah, disana, diingatan yang terlupakan itu tulisan tertunda bersemayam.

Akhirnya saya nemu cara saya sendiri agar tulisan tertunda ini bisa jadi tulisan seutuhnya. Saat ide itu muncul, tulis garus besar atau kata kunci. Tulis di buku catatan, atau note hp juga bisa.

Stuck in the Moment
Ngerasa blockwriting atau tiba-tiba nggak bisa ngelanjutin tulisan? Santai aja. Minum kopi, liat-liat pemandangan di luar, balik lagi nulis. Jangan kelamaan nostalgia dengan blockwriting. Karna kalau kelamaan blockwriting bisa dirasuki setan malas. Akhirnya malas nulis, dan tulisan nggak kelar.

Don't think. Just Writing
Inspirasi nggak datang dengan cuma ditungguin. Kamu penulis atau penunggu? Nulis aja, nanti inspirasi dateng sendiri. Kayak jomblo-jomblo di luar sana yang kelamaan nunggu. Akhirnya keduluan orang lain. *eh

Dan satu hal yang perlu diperhatikan dalam keistiqomahan menulis adalah rasa malas. Jangan sampai malas yang mengendalikan kita. Tapi kita yang harusnya mengendalikan rasa malas itu sendiri.

#30DWCJilid4 hari ke - 26

Romantisme dalam Penantian

Jika kamu adalah akhir bahagiaku
Maka waktu adalah penantian
Dan Tuhan memberikan segudang ujian
Agar kutahu aku memang layak untukmu

Biarlah doa menjadi bukti
Dan langit menjadi saksi
Aku akan selalu disini
Sabar menanti

(Piyi, Menanti, 26 Februari 2016)

Jodoh, rezeki, ajal, semua adalah rahasia Ilahi. Tak satupun makhluk-Nya tahu siapa jodoh mereka, berapa rezeki mereka, dan kapan ajal mereka. Tapi sebagai manusia yang diberi akal, kita hanya perlu mempersiapkannya. Lalu apa yang harus dipersiapkan saat ia—yang namanya tersemat di Lauhul Mahfudz— datang?

***

Hujan terkadang memang waktu yang tepat untuk bergalau ria. Baik galau diputusin mantan, galau ditinggal gebetan, ataupun galau menunggu yang diharapkan (jodoh)? Galau adalah saat kamu bingung melakukan apa, lalu yang bisa kamu lakukan adalah merenung dan bersedih. Tak perlu berlarut. Karna dengan galau itu hanya membuat kamu terlihat menyedihkan.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”
(An Nur : 26)

Jodoh seperti apa, sih, yang kamu inginkan? Kalau kamu ingin ia yang baik dan sholih, maka berkacalah dulu pada diri sendiri. Layakkah diri ini bersanding dengan ia yang begitu sholih sementara iman sendiri masih compang-camping? Karna jodoh adalah cerminan dari diri kita. Kini, Allah berbaik hati memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Tapi satu hal yang terpenting dalam meperbaiki diri adalah, niatkan bukan karna jodoh yang sholih, tapi karna Allah ta'ala. Tuhan Sang Pencipta jodohmu, yang maha mebolak-balikkan hati.

Sebelum kamu mengenal jodohmu, pastikan dulu kamu mengenal Penciptanya. Sebelum kamu mencintainya, pastikan kamu sudah mencintai-Nya. Karna cinta bukan hanya kepada manusia. Cinta juga kepada Allah, rasul, malaikat, dan jihad fii sabilillah.

Galau menghabiskan sekian dari sepersekian waktumu. Hal yang sia-sia bukan? Galau pada cinta manusia yang tak pasti apa dia benar-benar jodohmu atau bukan. Berhentilah memikirkan jodoh orang lain. Maka mulailah dengan memperbaiki diri. Memulai cinta positif, cinta kepada Allah.

Rasakan romantisme atas ruqiyah yang terus meningkat. Iman yang selalu menjagamu dari jurang perzinahan. Semua akan indah pada waktunya, semua akan bertemu jodoh pada waktunya. Kamu hanya perlu mempersiapkan diri, memantaskan diri dengan baik. Lalu percayalah pada Allah. Karna Allah yang akan menggerakan kapal hatimu pada pelabuhan yang tepat. Karna Allah tahu betul yang terbaik untuk kita.

#30DWCJilid4 hari ke 25

Kamis, 23 Februari 2017

Puisi Terakhir

pararam.com

Kau tahu? Puisiku tahu
Sudah terlalu lama aku merindu
Puisi ini berisi aksara rindu

Bait-bait menjadi saksi aku menunggu
Hampir di setiap malam senduku
Kulantunkan sebuah elegi rindu

Tak satupun purnama tahu
Bahkan menyampaikan pesan rinduku
Selamat malam, mimpi indah
Bahkan mengucapkannya aku tak sampai
Apalagi rindu tak bertuan ini?

Hai, Tuan tanpa nama
Mungkin ini akan menjadi penantian terpanjangku
Aku tak tahu,
Tapi aku akan menanti sampai kau datang bertamu
Bait-bait penantian akan menjadi bait-bait doa untukmu
Biarlah kau menjadi aksara Ilahi

Puisiku tetaplah kamu

Puisi terakhir, aku akan tetap menanti disini



Bekasi, 23 Februari 2017
Kamu: yang namanya tercatat di lauhul mahfudz
This entry was posted in

Rabu, 22 Februari 2017

Titik di Ujung Kata

Rona senja menyatu dalam pekatnya awan di langit
Sepertinya mereka terlibat sebuah pertarungan sengit
Yang kulihat hanya kelabu yang sedang menanti dalam sepi
Menunggu saat yang tepat untuk beraksi

Sudah berlalu 7200 detik
Aku masih di sini, tak juga berkutik
Menunggu pena menulis sebuah kata
Tapi nyatanya hanya sebuah garis tak tertata

Jelas menyerah bukanlah solusi
Bagaimana jika langit menjadi inspirasi?
Halaman yang kosong akan segera terisi
Tak apa, walau hanya menjadi penonton di belakang sisi

Ku tulis sebuah catatan
Catatan singkat sebuah perjalanan
Perjalanan kehidupan senja dan awan
Yang mungkin nanti akan kita renungkan

Selamat malam, langit
Terima kasih sudah menjadi penonton yang baik
Selamat malam, kata-kata
Terima kasih sudah menjadi pemain yang handal
Kita akhiri sampai di sini
Pada titik di ujung kata

Bekasi, 22 Februari 2017
23.23

#30DWCJilid4 Hari ke-22

Selasa, 21 Februari 2017

Semut-Semut Kecil

Dengan tubuh kecil kau berlari
Mencari makan kesana kemari
Bertemu kawan kau menghampiri
Memanggul bersama sepotong roti stoberi

Seperti semut-semut kecil di sudut ruangan
Tak kenal lelah berjuang untuk menyambung kehidupan
Menggapai cita dan harapan
Meski harus berjumpa dengan sejuta tantangan mematikan

Seperti semut-semut kecil di sudut ruangan
Tak kenal lelah terus berlarian
Pantang menyerah terus mencari jalan harapan
Sesekali terjatuh dari ketinggian
Tapi tidak membuat semangat jatuh beruntuhan

Hidup adalah sebuah pertarungan
Pertarungan antara harapan dan tantangan
Tapi semua akan mudah jika dilewati dengan kekeluargaan
Jadilah semut-semut kecil di sudut ruangan

Bekasi, 21.02.2016

#30DWCJilid4 hari ke-21

Senin, 20 Februari 2017

Ini Hijrahku


Ramadhan 1431 H, bulan puasa tahun 2010, sekitar 6 tahun lalu hidayah menyapaku untuk pertama kalinya. Saat itu aku duduk di bangku SMP kelas 9. Sekolah mewajibkan tiap siswa muslim mengikuti pesantren kilat. Namanya juga kilat, tidak seperti pesantren di pondok yang bertahun-tahun, agendanya hanya tiga hari dan diadakan di sekolah.

Selepas sholat Dhuha siswa dipisah antara laki-laki dan perempuan lalu masuk ke kelas untuk mengaji Al-qur'an. Saat itu salah satu guru menyuruh kami membaca ayat-ayat tertentu. Salah satunya yang masih kuingat adalah surah Al-ahzab ayat 59.

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganAl-qur'anAllah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S Al-Ahzab :59)


Aku mulai membaca ayat tersebut dan membaca artinya. Ketika itu juga rasanya seperti ada yang menusuk hatiku dengan pedang. Dan ketika itu juga aku benar-benar baru tahu bahwa ada perintah Allah dalam Al-qur'an mewajibkan para wanita untuk berjilbab, menutupi aurat. Rasanya malu sekali, menyadari kenyataan bahwa selama ini aku tidak dekat dengan Allah. Kewajiban seperti itu saja aku baru tahu.

Singkat cerita, aku mulai berjilbab pada bulan Syawal 1432 H. Ya, setahun kemudian sejak pesantren kilat di SMP. Saat itu aku duduk di bangku SMA kelas 10. Orang tua sempat meragukanku , khawatir aku tidak Istiqomah dan melepas jilbabku. Aku tidak diam dan terus meyakinkan orang tua.
3 tahun kemudian, aku sudah menjadi mahasiswi di perguruan tinggi. Alhamdulillah aku masih istiqomah dengan jilbabku. Tapi sejak aku kuliah, sesuatu seperti menggangguku. Selama ini aku damai-damai saja dengan jilbab paris segi empat yang selalu kupakai dengan model 'lempar sana lempar sini'. Di kampus banyak sekali muslimah berjilbab tapi jilbab mereka panjang dan lebar. Bagiku yang tidak terbiasa, itu adalah aneh. Suatu waktu temanku pernah menyuruhku untuk mengulurkan jilbab sampai menutupi. Aku menurutinya sesekali. Sampai aku pada titik hijrah berikutnya.

Aku mengikuti sebuah kajian kemuslimahan. Di form presensi ditanyakan apakah aku sudah berjilbab syar'i, lalu kupilih pilihan belum. Aku tidak tahu bahwa itu membawaku pada jalan hijrah. Penyelenggara kajian memberiku sebuah jilbab yang berbeda dari yang sering kupakai selama ini. Mereka juga menyelipkan sebuah kertas yang sampai saat ini masih kusimpan. Kertas yang berisi penggalan ayat Surah An - Nur.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(Q.S An-Nur : 31)


Namun, niatku untuk berjilbab syar'i sepertinya tidak direspon baik. Saat itu orang tuaku tidak menyukai jilbabku yang memanjang. Awalnya aku hanya diam, tapi tidak bisa selamanya dia. Bahkan beberapa orang di sekitarku menatapku dengan tatapan 'itu'. Aku tidak peduli dan akan tetap melanjutkan hijrah yang sudah kumulai.

Sejak saat itu hidupku mulai sedikit terang. Allah benar-benar menunjukkanku jalan hijrah. Mulai dari berjilbab syar'i hingga berhias syar'i. Masa-masa jahiliyahku hanya bumbu yang akan melengkapi cerita hidupku. Tapi hijrah adalah bahan utamanya. Dari sebuah jalan hidayah, beberapa jalan hidayah lainnya terbuka. Sungguh, aku sangat bersyukur. Di tengah proses hijrahpun, aku dikeliling orang-orang sholeh da sholehah yang selalu membantu. Walaupun sesekali tatapan aneh datang dari orang lain ataupun orang terdekat.

Banyak hal yang aku sadari ketika aku memilih hijrah. Tentu banyak tantangan yang datang dan aku harus siap menghadapinya untuk tetap istiqomah. Sesekali mungkin aku futur. Tapi aku harus terus mengingatkan diri agar tidak hijrah pada kefuturan.

Inilah jalan yang kupilih. Jalan hijrah. Ketika aku memilih hijrah, aku tidak peduli lagi bagaimana pandangan orang. Aku hanya memikirkan bagaimana Allah memandangku?
Tulisan ini, kisah sekaligus muhasabah untuk diri ini agar tetap istiqomah. Ayo hijrah, saudariku. Allah mungkin merindukanmu.

Minggu, 19 Februari 2017

Selamat Malam, Tuan

Selamat malam, Tuan

Ada yang sedang kau rindu?
Kuharap itu aku
Ada yang sedang kau tunggu?
Kuharap itu aku

Dingin, Tuan

Dinginnya merasuk hingga ke tulang
Menancap di hati yang malang
Sakitnya tanpa kepalang
Dinginnya sikapmu buat aku ingin menghilang

Aku menyerah, Tuan

Bukan karna aku tak sanggup berjuang
Bukan karna rasaku telah hilang
Tapi karna aku tahu kau juga sedang berjuang
Menjaga diri untuk yang nanti kau sayang

Selamat malam, Tuan

Walau sakit, aku akan kuat
Walau sulit, aku akan semangat
Menjaga diri dalam kemuliaan
Memperkuat dan memperkokoh iman

Bekasi, 19 Februari 2017

#30DWCJilid4 hari ke - 19

This entry was posted in

Sabtu, 18 Februari 2017

Harap Tenang Ini Ujian

Malam menembus dingin dalam kegalapan
Jutaan air dari langit jatuh beruntuhan
Menyisakan kau yang berlarian dalam memori pikiran
Harap tenang, ini ujian

Kau datang membawa sejuta kenangan
Mengejutkan jantung berirama tak beraturan
Lalu kau pergi untuk yang kesekian
Harap tenang, ini ujian

Malam memburuku bersama masa
Memburuku dengan sejuta tanya
Apa ini yang kau inginkan?
Harap tenang, ini ujian

Tak peduli bagaimana kau menganggapku
Tak peduli sampai kapan aku harus menunggu
Aku hanya akan menunggu dan mengatakan
Harap tenang, ini ujian

Bekasi, 18 Februari 2017

#30DWCjilid4 hari ke - 17

This entry was posted in

Jumat, 17 Februari 2017

Review Buku: Agar Bidadari Cemburu Padamu

picstam.com

Agar Bidadari Cemburu Padamu "setangkai cinderahati untuk wanita shalihah pendamba surga, pembuat iri bidadari dan para lelaki yang ingin menikahi" merupakan salah satu karya terbaik dari ustadz Salim A. Fillah. Terdiri dari 254 halaman, 10 bab, dan 4 bagian.
Luar biasanya buku ini, ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, berisi syair-syair indah, dan ada pula kamus kecil berisi kata-kata yang mungkin bagi kita asing di telinga, semisal:
- 'Afwan : sorry
- Akhawat : Saudara perempuan jamak
- Tabarruj : Berhias, berias, make up
- dan sebagainya.
Tak kalah bagus isinya, begitu menginpirasi


Bagian Pertama: Allah Sayang Padaku
"Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereja diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita."
(HR Al Bukhori, dari Abu Humairah)

Islam begitu memuliakan wanita. Semua diatur dalam Al-Qur'an. Soal kepemimpinan, soal waris, akal dan agama, kesetaraan. Banyak keistimewaan yang hanya dimiliki wanita. Allah memberi waktu istirahat untuk wanita dalam beribadah karna Allah tahu bagaimana kondisi wanita. Bahasan tentang wanita ada dalam surah An - Nisa. Dari 114 surah tidak ada surah khusus membahas laki-laki.

Bagian Kedua: Yang Tak Ditebar, Takkan Pernah Pudar
Wanita adalah mahakarya, mahakarya yang diciptakan oleh Allah dengan begitu istimewa. Dan bidadari itu suci. Maukah agar bidadari cemburu padamu? Mari membidadarikan diri.
"Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin."
(Ar Rahmaan 56)


Berjilbab itu wajib namun sedikit muslimah yang baru mengetahuinya. Trendsetter syar'i? Berpakaianlah yang mendatangkan ridha Allah: 
1. Menutup dan melindungi suruh tubuh, selain yang dikecualikan.
2. Bukan Tabarruj
3. Kainnya tebal
4. Kainnya longgar, tidak sempit, dan tidak jatuh
5. Tidak diberi wangi haruman
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7. Tidak menyerupai pakaian orang kafir
8. Dll.


Bagian Ketiga: Cintailah Cinta!
Pada bagian ketiga ini mengenai ketertarikan terhadap lawan jenis. Tak perlu malu karena itu hal biasa selama dalam batas wajar. Jangan sampai ketertarikan itu membawa maksiat.
[Buka Surah Al-Qashash Ayat 25-26]
Akhwat biasanya lebih tertarik pada dimensi kepribadian seorang ikhwan. Bukan mobil pribadi, rumah pribadi, kekayaan pribadi. Tapi benar-benar tampakan akhlaq yang mencerminkan keutuhan pribadinya. Cinta bukan hanya terbatas kepada cinta sesama manusia. Tapi, makna cinta kepada Allah, Rasulullah, Hari akhirat dan jihad fi sabilillah.

Bagian Keempat: Namun Pernikahan Begitu Indah Kudengar
Pada bagian ini lebih banyak menceritakan mengenai pernikahan. Dan juga bagaimana muslimah harus pula taat pada suami.
Agar bidadari cemburu padamu. Betapa ingin ia mengajak kita menghayati arti keshalihan dan makna keimanan sebagaimana Allah dan Rasul-Nya tuntunkan. Betapa ingin ia sampaikan bahwa Allah Maha Besar, janjiNya haq, syurgaNya haq, nerakaNya haq, pertemuan denganNya haq, kitabNya haq, rasulNya haq.. Agar kalian menjadi saksi atas segenap manusia, dan Rasul menjadi saksi atas kalian..


Selengkapnya bisa baca bukunya^^
#30DWCJilid4 hari ke -17
This entry was posted in

Kamis, 16 Februari 2017

Move Up!

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Karna hidup ini terlalu monoton untuk selalu indah atau selalu buruk. Setidaknya masa-masa sulit itulah yang akan menjadi bumbu cerita kehidupan yang singkat ini.

Maka ketika kamu terpuruk atau dalam masa kesulitan, Laa tahzan , Innallaha ma'ana. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kamu. Ingatlah Allah yang selalu bersama kita di kala sedih ataupun senang.

Seringkali saat kesulitan datang, kita merasa seolah kitalah orang paling menderita dan sengsara di dunia. Beban berat hiduppun memangkas harapan hidup. Seolah dunia hanya berputar di sekelilingmu. Percayalah, Allah tidak akan memberi ujian lebih dari kemampuan kita.

Saat masa-masa itu datang, jangan terlarut dalam penderitaan dan kesedihan, adalah saatnya Move up!

Kenapa Move up?

Karna hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Seburuk apapun hari kemarin, tetap harus berusaha dan berdoa dan bangkit dari keterpurukan itu. Masa depan kita yang menentukan, apakah indah pada waktunya atau menyesal kemudian.

Ingat?

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada mereka.
(Q.S Ar Rad:11)

So, let's move up!

#30DWCjilid4 hari ke -16

This entry was posted in