Aku menanti seperti kanvas polos
Menunggu dilukis dengan goresan cinta
Lalu kau datang menggenggam kuas, menatapku
Hatiku nelonjak senang
Ku kira itu kamu, takdirku
Tapi kau hanya lewat saja
Tanpa menggores sedikit tinta
Kini aku harus menunggu seribu tahun lagi
Menanti pemilik tulang rusuk yang kucuri
Aku menanti seperti kanvas yang muram
Bekasi, 24 Oktober 2016